Senin, November 5

Waterfall Hunter


You say it, you name it and we will come to visit. Para pemburu air terjun, a waterfall addict, a hunter, a bounty hunter a renegade......he he. Gak usah dibaca terlalu serius, lha wong itu opening speech-nya film seri "Renegade"- courtesy RCTI.

Selasa, Oktober 9

Berbagi to Keep The World Around


Dunia akan kiamat kalau orang sudah saling tak peduli, itu merupakan kata-kata bijak yang coba dikutip dan dicamkan oleh penulis. Maka dari itu di bulan Ramadhan ini penulis beserta teman-teman membagikan bingkisan bagi yag membutuhkan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.

Selamat Idul Fitri


Segenap jajaran Salatiga-Digicenter, mengucapkan "SELAMAT IDUL FITRI 1428 H, Maafkan Lahir dan Batin"

Kamis, Oktober 4

Interpretasi Melalui Media Online

Media online seperti website, blog dsb sering digunakan sebagai salah satu cara mengaktualisasi diri ataupun kelompok. Melalui media alternative ini mereka berharap dapat mendekatkan diri kepada kelompok masyarakat yang menjadi sasaran mereka. Misalkan kelompok musik WORKSTATION, sebagai pemenang Gudang Garam Rock Festival tahun 2007. Menyadari basis penggemarnya dari kalangan muda yang lazim melakukan kegiatan online, Workstation membuat website mengenai segala hal tentang mereka. Website yang akan dibuat mengetengahkan tema musik rock dan semangat muda. Didominasi warna hitam yang mencerminkan aliran musik rock dan ilustrasi flash yang menawan, membuat website tersebut terkesan garang dan dinamis. Untuk melihat teaser web (masih dalam proses pembuatan) tersebut silahkan klik www.workstationband.com

Rabu, September 19

CMS, Gawat atau Nikmat

Judulnya kayak dikotomi aja, tapi beneran kalo itu jadi dilema. Karena disatu sisi karena kemudahannya, seorang awam dapat membuat web dinamis dengan hasil seorang profesional. Tapi disisi lain bagi seorang newbie hal ini terasa sangat terasa nikmat sekali, tinggal klik2 jadi sudah web dinamis. Akan terasa arif jika menyikapi hal ini dengan profesional juga, yaitu untuk mendukung pengerjaan suatu project perlu menggabungkan kemudahan pada CMS dengan polesan profesional pada tampilan dan scriptingnya.

Kamis, September 13

Selamat Berpuasa

Segenap jajaran Salatiga-Digicenter dan BiNus Center Semarang mengucapkan selamat "Menjalankan Ibadah Puasa".

Don't Be Evil

Kata Don't Be Evil merupakan trademark dari duo pendiri Google yaitu Sergei Brin dan Larry Page. Kata itu ditujukan untuk Bill Gates dalam mengelola usahanya agar tidak melakukan monopoli yang akan mematikan kreativitas.

Tolak PLTN

Dengan ini penulis menyatakan sikapnya sehubungan dengan pembangunan PLTN di Jepara, yaitu dengan tegas "menolak". Serem rasanya membayangkan orang Indonesia mengurusi hal yang demikian berbahaya. La wong yang pembangkit tenaga uap aja banyak terjadi pencurian, la kalau yang dicuri onderdil PLTN apa gak berbahaya. Pokoke sekali enggak ya enggak, untuk yang suka ngomong setuju mohon dicatet datanya yang komplit. Nantu kalo terjadi apa2 ama itu PLTN orang2 ini disuruh nginep disana saja sampai masalahnya beres. Wees pokoke ora...!!!

Rabu, September 12

Attribute

Terima kasih kami ucapkan kepada Bp. Ridwan Sanjaya atas komitmennya terhadap kemajuan teknologi informasi di Semarang khususnya dan Jateng pada umumnya.

Jumat, September 7

Ndeso Yo Ben (Kangen Band)

Itu mungkin pembelaan yang bisa penulis berikan ketika banyak orang mempertanyakan kesukaan penulis terhadap group musik Kangen Band. Harus diakui pemilihan sound yang ndeso kayak musik taun 80an, suara masing2 instrumen musik yang samar2 persis kayak band yang biasa pentas 17 an di kampung2 dan ditambah 'rai/muka' para personel band yang ndeso-ni lan andhap asor..he2x. Tapi toh penulis tetap suka, dengan alasan yang kurang jelas juga. Mungkin bisa karena sudah bosan, muak dan capek dengan segala bentuk kemapanan suatu grup band yang ada. Tapi tampaknya alasan yang sebenarnya mungkin karena penulis juga gak kalah ndeso baik dalam tampang maupun selera..he2x. Tepat sekali....

A'a Gym's Pledoi

Mungkin sudah usang hal ini diutarakan kembali, tapi kontroversi pernikahan kedua A'a Gym ini cukup menarik untuk dibahas apalagi motif dibelakang hal tersebut. Tapi yang penulis ingin kemukakan sebagai salah satu motif yaitu pemanusian kembali seorang A'a Gym. Mungkin beliau melihat gelagat yang kurang baik dimana banyak para simpatisan, pendukung, pengikut ataupun pengangumnya yang mulai mengkultuskan dirinya. Maka dari itu untuk meredam hal tersebut beliau melakukan tindakan yang dapat menunjukan bahwa beliau adalah seorang manusia biasa yang tidak pantas dikultuskan.

Sabtu, September 1

Yah Ternyata !!

Setelah panjang lebar penulis menyanjung Univ. tersebut, eh ternyata sama aja. Ya, sama aja, karena di saat mereka berkoar2 bahwa mereka termasuk 50 Univ terbaik di Indonesia, ternyata yang masuk daftra juga salah satu Univ. swasta yang terletak di Kotamadya terkecil di Indonesia, Salatiga. He..he ternyata civitas saya juga gak kalah ternyata, Amin.

Rabu, Agustus 29

Selamat yo Chan !!


Kalo ada survei mengatakan, bahwa hanya 10% orang di dunia yang bilang kalo nikah/kawin itu enak la yang 90 % bilang uenak tenan. Aku pikir dirimu termasuk yang 90 % itu, amin.

Big Bertha

Ya saya namakan demikian krn memang begitu adanya. Big Bertha yang notabene meriam raksasa yang digunakan Jerman dalam PD II, saya kira tepat untuk menggambarkan Harijanto, Chief Information Officer Univ. Bina Nusantara, Jakarta. Masih dalam rangka perjalanan dinas ke Jakarta, penulis berkesempatan untuk mendengarkan visi dari bagian yang menjadi core dr UBINUS yaitu bagian data and information center di bawah komando pak Harijanto. Tanpa banyak mengumbar gelar dan data pribadi, beliau masuk ruangan rapat dengan cengengas-cengenges. Slide presentasi juga gak banyak dibawa paling hanya 3 slide yang penuh gambar ruwet. Beliau lebih banyak menyampaikan rencana yang sedah terealisasi dan rencana2 ke depan. Salah satunya membuat WAN untuk area kampus2 BINUS yang tersebar dan wilayah hunian disekitarnya (kos2an, umum, bisnis) menjadi kesatuan utuh dalam arti sesungguhnya. Dengan dukungan infrastruktur yang sangat memadai seperti ruang server yang diisi begitu banyak rak2 server yang nanti didedikasikan untuk berbagai fungsi. Fasilitas komunikasi bukan cuma data tp juga suara yang benar2 gratis untuk para mahasiswa, dengan teknologi VoIP dan koneksi wireless. Pengembangan teknologi pemindaian dengan RFID (Radio Frequency ID) dalam hal absen murid, penataan buku perpustakaan dll.

BiNus 20/20

Kalau ditulisan sebelumnya penulis cerita tentang kampus saja, maka pada kesempatang ini penulis akan bercerita tentang Binus 20/20. Apa lagi itu ? mungkin itu yang ada dibenak teman sekalian. Binus 20/20 adalah program dari Univ. Binus untuk menjadi institusi pendidikan yang berkelas dunia. Kalau teman2 sering dengar sebuah institusi pendidikan tinggi mengadakan kerjasama dengan institusi PT dari luar negeri ataupun dalam negeri. Seperti Univ. X kerjasama dengan bla-bla university dari luar negeri, sama halnya dgn hal tsb hanya saja kalau ini UBINUSnya yang jadi Bla-bla university itu.

Oleh - oleh dari Jakarta

Karena keterbatasan dana waktu dinas ke Jakarta minggu lalu (20/8/070) selama seminggu, sebagai ganti oleh2 untuk teman sekalian penulis akan berbagi cerita saja. Harap maklum ...he2x. Ceritanya penulis berkesempatan mengikuti rangkaian acara dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Universitas yang katanya terkenal dengan jurusan TI-nya, terobosan dibidang akademis. Setiba di kampus Anggrek (lainnya kampus Syahdan, Kijang dan JWC) setelah 5 jam perjalanan darat dengan kereta api. Kesan pertama yang didapat penulis adalah seperti masuk di mall, kampus 8 lengkap dengan elevatornya. Ada ruang terbuka didalam kampus tersebut yang sangat besar, jd kalo masang pengumuman, produk pelatihan dan promosi even yang digunakan adalah spanduk. Ukuran yang digunakan juga sangat masif/besar sekali, contoh spanduk pelatihan CCNA (Cisco, red) panjangnya menjuntai dari lantai 6 sampai lantai 2 (kira2 panjangkan ?). Laptop berceceran dimana-mana, itulah kesan kedua yang ditangkap penulis. Tampaknya fasilitas hotpsot sangat terasa kegunaanya, tidak seperti beberapa perguruan tinggi di Semarang, yang memasang hotspot hanya untuk "tidak ketinggalan jaman" saja.

Selasa, Agustus 14

Celah Kyber van Tembalang

Memang sih gak ada hubungan antara Celah Kyber di Afghanistan, yaitu sebuah jalan berkelok-kelok di celah pegunungan. Semasa perang antara para pejuang Afghan dengan Uni Sovyet, celah ini terkenal sebagai basis perlawanan yang berakibat banyaknya korban di pihak Uni Sovyet. Lha trus hubungannya dengan Tembalang (daerah tempat PTN terkenal di Jawa Tengah, red) apa? Begini ceritanya, malam hari tanggal 11-an 2007. Penulis yang bermaksud berputar-putar dengan kendaraannya di daerah tersebut, karena memang lagi gak ada kerjaan..he2x. Tiba-tiba disalip motor lain bermuatan sejoli, berhubung gak siap terpaksa posisi terdepan diserahkan dengan sukarela oleh penulis. Motor tersebut setelah menyalip berjalan cukup pelan tepat di depan penulis, merasa ada kesempatan utk tancap gas penulis menyalip. Pas posisi motorpenulis sedikit di depan, tiba-tiba penulis seakan disadarkan akan sesuatu. Sekonyong2 penulis yang sudah berhasil menyalip memperlambat laju motor untuk memastikan apa yang terlewat dipikiran tadi. Tepat posisi motor penulis berada di belakang, lampu sorot diarahkan kedepan, mata ditajamkan barulah terlihat jelas apa yang terlintas. Sebuah replika Kyber Pass (celah Kyber) terpampang di depan mata yaitu pantat wanita yang terexpose sangat jelas hingga terlihat belahan/clevage yang sangat dalam..he2x. Sumpah, belahan itu gak tanggung2, ya kira2 tinggal 1/4 kedalamannya. Rupanya celah tersebut bukan hanya penulis yang melihat, karena terbukti banyak motor lain yang memperlambat lajunya agar dapat menikmati keindahan panorama celah Kyber. Walhasil jalan cukup macet disebabkan motor2 tersebut menggerombol memenuhi jalan.

Kamis, Agustus 9

Transparansi Pakem Film

Dalam sebuah film yang diangkat dari cerita dalam bentuk media yang lain seperti komik, film kartun yang kemudian diangkat ke layar lebar sering terdengar istilah Pakem. Pakem merupakan suatu bentuk parameter yang bertujuan memberikan batasan dan dasar untuk kepentingan pembuatan film. Jadi film layar lebar yang diangkat dari cerita dari media lain tidak boleh melenceng dari pakemnya. Konsekuensinya film dapat berubah menjadi aneh, tidak logis jika ditilik dari setting ataupun jalan cerita.

Untuk mengatasinya tidak jarang sebuah film memberikan perbandingan ataupun gambaran bagi pemirsa terhadap perubahan pakem yang terjadi. Contoh hal itu seperti percakapan Wolverine dengan Cyclop, yang menanyakan kenapa dia harus memakai pakaian ketat serba hitam yang dijawab Cyclop, ”apakah kamu mau yang kuning?”. Gambaran terbaru adalah pada film Transformer, yang di versi aslinya Bumblebee merupakan sebuah VW Beetle kuning kemudian di film terbaru diganti dengan Ford Camaro warna kuning. Keduanya kebetulan dalam posisi sejajar di sebuah showroom mobil bekas, Ketika sang jagoan Sam Withwiky akan dibelikan mobil dan disarankan membeli VW (ver. Original), tapi urung karena keburu dirusak oleh Bumblebee (Camaro) sang autobot.

Selasa, Agustus 7

Maafkan - Cerpen lagi dari Arswendo W


Maafkan Aku Mencolek Pantatmu
(tao_ming_win@yahoo.com)

Suatu hari di sebuah toko buku….
“Eh, sorry”.
“Kurang ajar !. Kamu sengaja ya ! Mau curi – curi kesempatan ya !”.
“Enak aja. Siapa yang mau curi – curi kesempatan ?”.
“Buktinya kamu nyolek pantatku !”.
“Aku nggak nyolek. Aku mau ngambil buku itu tapi nggak sengaja kena pantatmu”.
“Alaaah alasan !. Muka seperti kamu emang muka – muka mesum”.
“Hei, jangan sembarangan ya kalo ngomong, tak sobek – sobek mulutmu nanti !!”.
“Emangnya kenapa, kamu mau pukul aku ?. Pukul kalo berani !. Udah nyolek masih mau mukul juga ?”.
“Dasar cerewet. Awas kamu… !”.
“E…e…e… ada apa ini, kok ribut – ribut ?”, seorang satpam datang.
“Dia nyolek pantat saya, pak satpam”.
“Bohong pak !. Saya nggak ada maksud, saya nggak sengaja”.
“Iya, tapi kan sama aja. Artinya tangan kamu sudah menyentuh pantatku !. Sama aja kan?”.
“Lain dong !. Saya kan nggak sengaja. Kalo disengaja, rasanya lebih nikmat. Kalo nggak disengaja, nggak kerasa apa – apa”, kata si pemuda
“Benar begitu anak muda ?”, tanya pak satpam kepada pemuda itu.
“Saya nggak bohong pak satpam. Coba deh bapak buktiin sendiri”.
Sesaat kemudian…
“Kok pak satpam ikut – ikutan nyolek pantat saya sih ?”.
“Eh… enggak… saya cuma mau buktiin, bener nggak omongan pemuda ini”.
“Gimana pak ?”, tanya si pemuda kemudian.
“Kamu betul anak muda. Rasanya memang lain”.
“Lho, bagaimana urusannya ini ?. Saya malah dua kali dicolek. Gimana sih ?”.
“Mbak, pemuda ini nggak salah, soalnya dia nggak sengaja, dan dia nggak merasakan nikmat apa – apa”.
“Berarti pak satpam dong yang salah ?”.
“O nggak bisa. Saya penegak hukum di sini. Saya nggak bisa disalahkan. Justru tugas saya mencari siapa yang salah untuk selanjutnya dihukum”.
“Tapi pak satpam tadi udah nyolek pantat saya”.
“Itu hanyalah cara saya untuk mencari pembuktian. Itu bukan kesalahan”.
“Terus gimana dong ?”.
“Begini saja. Kalian berdua berdamai saja. Mbak balas saja nyolek pantat mas ini”.
“Ah nggak mau. Pantatnya tepos”.
“Enak aja main balas. Aku nggak mau dicolek sama perempuan ini !”.
“Terus gimana dong ?”.
“Ask the audience1). Kita tanya pengunjung toko buku ini yang sedari tadi sudah melihat ribut – ribut ini. Gimana bapak – bapak, ibu – ibu?”.
“Setujuuu !”.
“Colek !”.
“Cium !”.
“Jambak !”.
“Tampar !”.
“Masukin penjara !”.
“Telanjangin !”.
“Bilangin ke ibunya !”.
“Pelecehan !”.
“Hidup emansipasi !”.
“Merdeka !”.
“Sunat !”.
“Campur sari !”.
“Astaghfirullah !”.
“Pak, bukunya dibayar dulu !”.
“Aku ra melu – melu lho !”.
“Stooooooooooopppp !!!”.
Suasana hening…
“Kalian apa – apaan sih ?. Dimintain pendapat malah ribut sendiri – sendiri !”.
“Kita nggak bisa pake cara ini pak satpam”, kta si pemuda.
“Lalu ?”.
“Phone a friend2)”.
“Ok, boleh kita coba. Anak muda, kamu mau telpon siapa?”.
“Kakek saya”.
“Kenapa ?”.
“Dulu dia juga pernah mengalami masalah seperti ini”.
“Ok. Mbak, mau nelpon siapa ?”.
“Komnas HAM”.
“Kenapa ?”.
“Saya sudah dirugikan”.
“Ok. Kita mulai. Kamu duluan anak muda. Waktu kamu 60 detik dari… sekarang”.
Sesaat kemudian…
“Hallo eyang, saya lagi ada masalah nih. Saya nggak sengaja nyolek pantat cewek, dan sekarang dia marah sama saya. Gimana dong, saya mesti gimana nih. Padahal saya kan nggak sengaja“.
“Ceweknya seksi nggak ?”.
“Ya, lumayan sih”.
“Kamu tadi nyolek yang sebelah kiri atau kanan ?”.
“Kayaknya sebelah kiri deh”.
“Kalo gitu, sekarang colek aja yang sebelah kanan, beres kan?”.
“Aduh, eyang gimana sih, kok malah begitu ?. Ya udah deh, makasih banget eyang”.
“Cukup, waktu habis !. Sekarang giliran mbak. Silahkan mbak, waktu anda 60 detik dari… sekarang”.
Sesaat kemudian…
“Gimana mbak…?”.
“Aduh, tulalit, telponnya lagi rusak”.
“Kalo gitu kita ke pilihan yang terakhir. Fifty fifty3)”.
“Apa pilihannya pak satpam ?”.
“Anak muda, kamu harus mau dicolek sama mbak ini atau… kalo nggak mau, kamu mesti masuk penjara !”.
“Apa ?!. Aku nggak mau !. Enak banget dia nyolek pantatku”.
“Aku juga nggak mau nyolek pantat dia. Pantatnya tepos. Nggak adil dong. Lihat nih pantatku, semok kan ?”.
“Ya udah, terserah kalian. Pilihannya cuma itu”.
“Ok lah. Nih, silahkan”, pemuda itu menyodorkan pantatnya.Sesaat kemudian…
“Pak satpam lihat tuh, dia menikmati nyolek pantatku”.
“Alaaah, kamu juga menikmati dicolek sama dia. Naaah, beres kan. Sekarang salaman, masalah sudah selesai”.
“Cium… cium… cium… !”.
“Sosor !”.
“Peluk !”.
“Gendong !”.
“Pangku !”.
“Geret !”.
“Pulangnya anterin !”.
“Minum es teh !”.
“Campur sari !”.
“Aku melu… aku melu !”.
“Alhamdulillah !”.“Mulih… mulih, acarane wis bar !”.
Selesai

Dimuat di harian SOLOPOS pada edisi Minggu, 25 Juli 2004 dengan judul “Aku Nggak Sengaja."

Jumat, Agustus 3

Surf’s Up SBY

Bukan maksud penulis untuk menghubung-hubungkan peristiwa perseteruan antara presiden SBY versus mantan wkl ketua MPR Zainal Ma’arif mengenai isu perkawinan sembunyi-sembunyi sang presiden dengan film animasi yang sedang beredar saat ini yg berjudul Surf’s Up. Tetapi penulis ingin sekedar membandingkan kalau langkah SBY dalam menyikapi tuduhan itu seperti gaya seekor pinguin peselancar seperti dalam film animasi Surf’s Up. Sang presiden seakan sedang menaiki gelombang yang menerpanya, tidak lupa melakukan beberapa atraksi atau dapat dikatakan melakukan civil act yang dipolitisasi. Bagaimana presiden melakukan gugatan hukum terhadap tuduhan Zaenal, tidak lupa dengan disertai beberapa komentar2 sanak keluarga, pesan kesan masyarakat dan pembelaan dari teman semasa kecil presiden. Kemudian diikuti pemeriksaan polisi terhadap presiden yang dilaksanakan di kediaman pribadi sang presidenmenanggapi gugatan balik dari Zaenal.
Hal seperti ini lumrah saja kalau terjadi kepada masyarakat umum, tetapi lain halnya jika kejadian ini menimpa presiden yang sebentar lagi menghadapi pemilu. Tentu kita masih ingat kejadian-kejadian yang mengiringi terpilihnya seorang presiden di Negara kita yang selalu bak cerita Bawang putih dengan bawang merah. Biasanya pihak yang tersakitilah yang menjadi pemenang, peristiwa Kudatuli yang akhirnya mengantarkan Megawati sebagai presiden demikian juga dipecatnya SBY dari kabinet akhirnya mendudukannya di kursi presiden.
Jadi bak seorang peselancar ulung yang menunggu datangnya ombak yang besar dan cocok untuk ditunggangi, presiden seakan memperoleh momen yang tepat pada isu kali ini. Jadi saran penulis kalau para pesaing SBY yang sama-sama berambisi menuju kursi presiden janganlah menyakiti, melontarkan hinaan atau malah tega memfitnah. Berbaik-baiklah, pasrah menanti (syukur-syukur) datangnya ombak isu, fitnah dan hinaan yang menerpa. Kalau saat itu tiba maka bersiaplah untuk, Surf’s Up !!

Senin, Juli 30

SHU - The Land of The Horseman

Kerajaan Shu didirikan oleh Liu Bei, dia bersama kedua saudara sehidup dan semati Zhang Fei dan Guan Yu, terkenal dengan sebutan Five Tigers of Shu. Landskap dari daerah Shu yang bergunung dan terkenal akan penunggang kuda yang terampil dan gagah berani. Pasukan elit kerajaan Shu merupakan penunggang kuda yang berasal dari suku - suku pedalaman. Pemimpin suku pedalaman yang terkenal antara lain adalah Shamoke, digambarkan dia mempunyai ciri seperti orang bule/barat.

Romance of Three Kingdoms


Judul game yang di buat oleh KONAMI, ceritanya berdasarkan kisah klasik Cina pada masa Warring State tentang terbentuknya kerajaan Shu, Wei dan Wu. Game ini dibuat sampai 12 seri (kalo penulis tidak salah) dan dibuat untuk berbagai platform consol game.

Keblinger

Aku yang notabene seorang sarjana lulusan teknik elektro, tapi pada kenyataannya aku nggak menyukai semua yang berkaitan dengan elektrikal. Masalah sejarah, politik, komputer dan hal lain yang gak ada singgungan dengan elektro aku malah seneng membahasnya